Selasa, 08 Desember 2015

Kubur Nunggal dan Wisata Alam Pinggir Kota, Pemandangan Kota Dari Puncak Gunung

Keramaian kota seringkali membawa kebosanan bagi sebagian mereka yang merindukan suasana yang alami dan asri. Rutinitas kerja, tugas, serta problematika kehidupan yang silih berganti dan terus menuntut tiada henti membuat ruang berfikir kita menjadi kurang nyaman. Hal tersebut memang tidak bisa dipungkiri adanya terlebih lagi di zaman yang ketat akan persaingan hidup seperti sekarang. Hal tersebut juga membuat kita sangat akrab dengan banyaknya wisatawan-wisatawan yang memburu tempat-tempat rekreasi seperti pegunungan, pantai, taman, air terjun, dan sebagainya.

Sebagian mereka yang tinggal di kota kerap meramaikan tempat wisata pada hari-hari libur. Dan memang hal itu juga dapat membawa pengaruh positif bagi jiwa Seorang penulis buku seperti Andrew Matthews juga mengatakannya dalam salah satu karyanya yang berjudul "Ikuti Kata Hatimu".
Hutan pusuk atau puncak pusuk adalah salah satu tempat wisata di seputaran Kota Mataram. Hutan lindung yang masih lebat membuat udara menjadi sejuk alami dan terasa menyegarkan. Ramainya pengunjung yang singgah membuat banyak pedagang pinggir jalan di sekitar tempat ini yang siap melayani pengujung yang singgah. Selain menjual makanan atau jajanan, mereka juga menjual buah-buahan lokal segar dan pasti murah. Salah satu paforit di sini adalah buah durian dan tuak manis. Jika berkesempatan singgah di sini, jangan lewatkan pemandangan dari puncak pusuk, anda juga dapat melihat laut lepas dan tiga gili, dan berkesempatan bermain dengan monyet-monyet liar yang sangat ramah.
Berbeda dengan pusuk, di sebuah puncak gunung tak jauh dari Kota Mataram, pemandangan kota hingga hamparan laut menemani suasana siang yang terik. Hembusan angin terasa mendamaikan, seolah memberi harapan dan semangat hidup yang tak pernah surut. Jika datang ke tempat ini, jangan harap bisa menemukan penjual makanan, sekedar tempat berteduh yang nyaman tersedia di tempat ini. Tidak terlalu sepi, juga tidak terlalu ramai. Yang tampak hanya petani yang berlalu lalang mendatangi kebun mereka, atau pulang membawa hasil kebun. Meski demikian tempat ini sangatlah aman, tidak pencurian, tidak juga perampokan, atau kejahatan yang lain yang meresahkan. Jika malam tiba, wajah kota sudah berubah menjadi kelap kelip yang bertebaran dihiasi taburan bintang yang memenuhi langit. Para petani juga masih dapat kita temukan membawa pulang hasil kebun, walaupun malam sudah menyingsing. Manakala musim durian tiba, buah durian bisa kita jumpai di tempat ini untuk bisa kita beli dengan harga relatif murah. Sehingga sembari berwisata menikmati pemandangan, kita juga bisa menikmati manis dan nikmatnya durian kekait yang masih fresh.
Thanks.....

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar