Sabtu, 19 Desember 2015

Lombok Di Mata Dunia

Di tengah ketenaran Lombok sebagai salah satu destinasi wisata dunia, kita masih akan dihadapkan pada suatu permasalahan yang sungguh terjadi dan akan semakin terasa dampaknya pada beberapa masa yang akan datang.
Kita ketahui bahwa Lombok saat ini terdiri dari lima kabupaten dan kota di mana empat di antaranya adalah kabupaten yang masuk ke dalam 183 kabupaten daerah tertinggal di Indonesia. Hal tersebut cukup mampu menggambarkan kondisi masyarakat yang masih berada pada tingkat kesulitan yang tinggi dalam hal tarap hidup. Ditambah lagi jumlah pengangguran yang mencapai 127.710 orang

(5,75%) secara keseluruhan di NTB berakibat ketatnya persaingan kerja. Permasalahan ini akan terus berlangsung hingga sektor industri mampu tumbuh dan menyediakan kesempatan kerja bagi angkatan kerja yang terus meningkat jumlahnya. Sayangnya, sektor industri yang harusnya hanya mampu dihasilkan oleh orang-orang yang berpendidikan tinggi justru sebaliknya, banyak kalangan sarjana yang justru menjadi angkatan pencari kerja atau bahkan menjadi pengangguran. Salah satu sektor strategis yang mudah dikembangkan adalah sektor pertanian. Luasnya lahan pertanian tidak akan menjamin kesejahteraan masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Betapa banyak kita lihat negara yang lahan pertaniannya sedikit justru menjadi penghasil produk pertanian yang tinggi di dunia. Kita bisa melihat betapa tingginya produk pertanian negara Jepang, Belanda, USA, atau China. Sebaliknya Indonesia yang memiliki lahan pertanian yang sangat luas justru masih belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ketertinggalan dalam segala bidang akan jauh lebih bermakna jika kita sikapi dengan positif dan menumbuhkan semangat belajar yang tinggi dan terus berinovasi dengan riset. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan, lombok justru akan menjadi unggul dalam sektor-sektor strategis seperti pertanian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar