Perekonomian menggeliat karena kedua pasar ini, seakan menggambarkan sisi aktif masyarakat pedesaan dalam menghasilkan barang dan jasa. Hanya berjarak beberapa kilometer dari Kota Mataram, desa ini memiliki aura pertanian yang masih asli dan belum banyak berubah. Bagi penggemar tuak manis, desa ini memiliki nilai tersendiri. Kebanyakan mereka mengenal Desa Kekait sebagai penghasil gula aren (gula merah) hingga durian lokal. Tidak banyak yang mengenal desa ini sebagai desa wisata padahal pada lokasi yang sama, terdapat tempat rekreasi berupa bukit kubur nunggal dan air terjun aiq kelep.
Para pengunjung yang berwisata ke air terjun Aiq Klepe Kekait
Pengunjung yang datang ke air terjun Aiq Kelep bertambah banyak setelah akses jalan menjadi lebih baik.
Aneka buah-buahan sperti pisang, nangka, durian, dan lainnya dipetik langsung dari hutan luas nan sejuk alami tanpa bahan kimia, berwarna cerah segar setiap hari dipanen dengan hati riang oleh petani. Tak terbayang besarnya perjuangan itu, menanam hingga menuai hasil dalam perjalanan mendaki selama berjam-jam sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Semangat menyekolahkan anak-anak mereka membuat rasa peluh perjuangan ini menjadi tak seberapa. Semua itu segera terobati mana kala anak-anak mereka mendapatkan nasib yang lebih baik. Meski telah berhasil, semangat mencari nafkah di kebun tidak pernah surut sepanjang waktu terlebih lagi hasil kebun kali ini memiliki nilai jual yang baik dan sangat mencukupi menambah semangat di wajah mereka. Harapan muncul mana kala tersiar kabar pembangunan jalan utama untuk akses kendaraan ke kebun masyarakat segera dilakasanakan dalam waktu dekat ini. Alangkah girangnya hati mereka, membayangkan kesulitan utama mulai teratasi walaupun jalan yang dimaksud hanya mencakup seperempat bagian dari jangkauan kebun yang memungkinkan. Rasa syukur menyelimuti perasaannya, Alhamdulillaahi rabbil aalamiin....
Produksi gula aren (gula merah) sebagai penopang hidup masyarakat setiap hari
Pohon Aren
Waktu terus berjalan, para sarjana perguruan tinggi mulai melihat potensi ini. Potensi perkebunan buah yang luar biasa besar belum sama sekali tergali. Potensinya masih jauh lebih besar dari yang ada sekarang. Namun sayang seribu sayang, akses jalan yang kurang memungkinkan menambah lamban geliat perubahan besar di sektor ini. Berharap akses jalan tersedia menjadi harapan dan do'a - do'a kami akhir akhir ini. Semoga rencana perbaikan dan penyelesaian jalan akses ke kebun Batu Belah Kekait bisa segera dilaksanakan. Demi kemaslahatan bersama. Demikian tulisan kali ini, sekelumit tentang desa kami.
Sampai jumpa......